10 Cara Menghindari Blog Dihapus Permanen Oleh Google
Kali ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya di dunia blogging. Pengalaman yang menjadi pelajaran buat saya sekarang ini. Dulu saya pernah memiliki sebuah Blog yang di beri nama Sareweh. Blog dengan konten bahasa inggris yang kemudian coba saya daftarkan ke Google Adsense, dan bersyukur di-approve dan diterima oleh Google. Saya kemudian menempelkan iklan adsense tersebut di blog Sareweh. Tanpa saya sadari, blog tersebut ternyata cukup memberikan tambahan uang saku yang lumayan buat saya. Itu dulu, 4 tahun yang lalu. Sebelum blog tersebut kemudian dihapus permanen oleh Google disertai banned dari Google terhadap akun adsense milik saya.
Saya sempat melayangkan permohonan ke Google namun tampaknya ada kebijakan sendiri dari Google yang membuat blog saya tidak bisa di restore/ dikembalikan. Saya sempat bingung dengan kebijakan Google tersebut. Padahal isi konten blog saya waktu itu hanya seputar dunia komputer dan teknik pemrograman.
Akhirnya waktu itu saya berhenti dari dunia blogging dan memutuskan untuk fokus dengan aktifitas saya di dunia nyata sebagai karyawan. Disela-sela kesibukan saya, saya selalu menyempatkan diri untuk membuat blog baru lagi, lalu memposting artikel jika ada waktu senggang. Melihat jumlah artikel yang sudah cukup lumayan, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftarkan kembali blog saya tersebut ke Google Adsense. Namun waktu itu Adsense menolak permintaan saya sebab saya mendaftarkan identitas yang sama dengan akun Google Adsense yang sebelumnya pernah di banned. Saya sempat terfikir untuk mendaftar memakai identitas teman saya, namun saya mengurungkan niat tersebut karena saya rasa tidak puas jika memakai identitas orang lain. Pada tahun 2012 ada kebijakan baru dari Google bahwa blog yang menggunakan bahasa Indonesia diklaim sudah bisa didaftarkan ke Google Adsense. Saya belum sempat mendaftarkannya waktu itu karena takut cuma isapan jempol saja.
Akhirnya bulan Agustus 2014 kemarin saya mencoba mendaftarkan blog berbahasa indonesia dan bersyukur diterima oleh Google Adsense. Saya jadi bersemangat lagi beraktifitas di dunia blogging. Belajar dari pengalaman dulu, serta informasi yang saya dapat dari teman-teman yang sempat share dengan saya, saya menyimpulkan beberapa poin yang harus diperhatikan agar akun Adsense dan akun Blog tidak di-banned dan dihapus oleh Google. Ada beberapa asumsi menurut saya tentang kebijakan Google yang memberikan beberapa penilaian terhadap ke-absahan sebuah Blog, dan Google tidak menyukai beberapa hal berikut ini:
- Google tidak menyukai penempatan iklan Adsense atau iklan lain yang melayang di tepi halaman dan menghalangi konten di dalam halaman sebuah blog.
- Google tidak menyukai penempatan iklan Adsense yang terlalu banyak. Maksimal penempatan iklan Adsense di blog adalah 4-5 iklan. Jika dibandingkan, mungkin Google sekarang lebih bijak dibandingkan Google dulu yang hanya memperbolehkan penempatan Adsense sekitar 2-3 iklan saja.
- Google tidak menyukai apabila ada iklan lain di sebuah blog yang penempatannya melebihi iklan Adsense yang sudah terpasang di blog tersebut. Saya sempat memasang iklan chitika dan infolink di sebuah blog namun segera saya copot karena takut blog saya kena banned lagi.
- Google tidak menyukai komentar yang memakai OpenID atau link URL Karena akan menyimpan backlink untuk blog lain. Jika terlalu banyak yang berkomentar dengan cara ini, maka bisa dianggap komentar spam. Google lebih menyukai komentar dengan memakai akun Google.
- Google tidak menyukai cara meningkatkan pagerank dengan memakai Pink Blog otomatis. Karena bisa menimbulkan link spam. Link yang kita tanam otomatis di situs lain dan berbeda konten bisa saja dianggap link sampah. Dan Google akan menganggap blog kita sebagai blog spam (penyampah).
- Google tidak menyukai konten dewasa/ jorok dan gambar-gambar tidak seronok di blog yang dipasangi iklan Adsense.
- Google tidak menyukai kata-kata kasar dan menyinggung pihak tertentu di dalam konten sebuah Blog.
- Google tidak menyukai artikel yang copy-paste dari blog lain. Jika ingin meniru sebuah artikel dari blog lain, maka diperkenankan untuk mengedit 80% artikel tersebut dengan kata-kata yang dibuat sendiri.
- Google tidak menyukai konten yang mempromosikan sebuah produk iklan di Televisi ataupun produk yang sudah memiliki hak cipta, yang kemudian produk tersebut dibuat artikel di blog kita tanpa seizin perusahaan yang membuat produk tersebut.
- Google tidak menyukai artikel di sebuah blog yang mengarahkan sebuah link aktif ke situs yang berkonten SARA/porno dan situs judi.
Join the conversation